Dampak Negatif Kurang Tidur Bagi Kesehatan
Kurang tidur? Jangan anggap sepele karena ada berbagai dampak negatif dari kurang tidur terhadap kesehatan kita. Tidur yang merupakan suatu kebutuhan dasar, jika tidak terpenuhi tentunya beresiko menimbulkan berbagai dampak negatif yang salah satunya adalah bagi kesehatan kita, bukan hanya kesehatan fisiologis namun juga psikologis. Kali ini ARTER akan membantu Anda untuk lebih menyadari lagi tentang dampak negatif kurang tidur. Berikut adalah beberapa dampak kurang tidur bagi kesehatan kita:
1. Menurunkan Daya Ingat
Tidur merupakan saat yang tepat bagi otak untuk memproses, memperkuat dan menggabungkan ingatan yang telah dipelajari sepanjang hari. Saat tidur koneksi saraf yang mendukung ingatan akan menguat. Terdapat 2 fase tidur yang dapat melancarkan proses mengingat dan berpikir kreatif, yaitu fase REM dan slow wave sleep Kurangnya tidur akan mengganggu jalannya proses tersebut sehingga terjadi penurunan kemampuan otak untuk mengingat dan mengolah informasi. Dalam jangka panjang, kurang tidur akan berdampak pada seringnya kita menjadi lupa karena sering berada pada kondisi lelah dan mengantuk saat beraktivitas, serta kesulitan berkonsentrasi hingga mengganggu aktivitas yang sedang dilakukan.
2. Mudah Terserang Penyakit
Saat tidur, sistem kekebalan tubuh atau imun akan mengeluarkan senyawa sitokin yang memiliki efek perlindungan dengan membantu melawan peradangan dan infeksi yang terjadi pada tubuh kita. Kurang tidur akan membuat proses tersebut terhalangi dan akhirnya saat virus atau bakteri masuk ke tubuh kita, tubuh kita akan kesulitan untuk melakukan perlawanan atau melindungi tubuh kita dari serangan penyakit. Selain itu, kurangnya tidur juga berdampak pada meningkatnya resiko sakit jantung dan tekanan darah tinggi karena tubuh lebih sering beraktivitas dan tidak cukup istirahat.
3. Meningkatkan Resiko Obesitas
Obesitas terjadi akibat kita sering merasa lapar dan terus-menerus makan hingga kalori yang masuk ke dalam tubuh melebihi yang dibutuhkan dan tubuh tidak memiliki metabolisme yang baik untuk mencerna. Kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab meningkatnya resiko obesitas karena tidur yang kurang membuat tubuh kesulitan untuk menjaga keseimbangan hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin). Hal ini berlaku bagi orang dewasa maupun anak-anak.
4. Penuaan Dini dan Rentan terhadap Stres
Kurang tidur akan berdampak pada meningkatnya produksi hormon kortisol. Meningkatnya produksi kortisol berarti bahwa stres yang kita rasakan juga akan meningkat karena kortisol merupakan bagian dari sistem respon stres. Selain itu, peningkatan produksi hormon ini juga dapat mengakibatkan hancurnya kolagen yang berperan dalam menghaluskan dan menjaga elastisitas kulit sehingga penuaan dini akan terjadi. Kurang tidur yang terus-menerus akan mengakibatkan kulit menjadi kusam, timbul kerutan halus dan terdapat lingkaran hitam di area mata.
5. Mudah Marah
Berdasarkan studi Iowa State University ditemukan bahwa orang yang kehilangan jam tidur atau kurang tidur akan cenderung mudah marah dan sulit beradaptasi dengan situasi yang membuat frustasi. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan emosi negatif seperti gelisah, cemas dan sedih.
Dari kurang tidur, kita hanya akan mendapatkan berbagai dampak negatif yang mempengaruhi kesehatan kita dari sisi fisiologis maupun psikologis. Kita bisa mulai perbaiki tidur kita dengan memperbaiki lingkungan dan perlengkapan tidur kita. Dengan lingkungan dan perlengkapan tidur yang nyaman, kita juga bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. ARTER menawarkan sebuah produk selimut yang telah terbukti secara ilmiah mampu membuat tidur kita lebih nyenyak dan terbangun dengan perasaan positif. Produk tersebut adalah Weighted Blanket. ARTER Weighted Blanket ini didesain dengan menggunakan teknologi Deep Pressure Stimulation yang bisa memberikan rasa nyaman dan perasaan positif saat sebelum tidur melalui sensasi pelukan yang ditimbulkan.