Mitos Tentang Tidur yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini
Masyarakat di Indonesia memang tak pernah bisa lepas dari yang namanya mitos dalam kehidupan sehari-harinya. Ketika suatu kejadian menimpa seseorang atau lingkungan sekitarnya, pasti ada saja yang mengaitkannya dengan mitos. Misalnya saja, pernahkah anda mendengar mengenai mitos jika kupu-kupu masuk ke dalam rumah, maka akan ada saudara atau teman yang hendak bertamu? Atau mungkin mitos jika telapak tangan terasa gatal, maka anda akan mendapat uang? Mau percaya atau tidak pada mitos, hal-hal semacam ini masih terus terdengar di sekitar kita.
Nah, kalau mitos tentang tidur sudah pernah dengar belum? Apa saja mitos tentang tidur yang anda ketahui? Bagi yang pernah dengar maupun belum, coba cek beberapa mitos tentang tidur di bawah ini agar anda semakin tahu apa saja mitos tentang tidur yang masih dipercaya hingga saat ini.
Otak berhenti bekerja ketika tidur
Banyak orang menganggap bahwa ketika tidur, otak juga akan berhenti bekerja. Mitos tentang tidur satu ini jelas salah, ya. Dalam dunia medis, otak yang berhenti bekerja disebut sebagai brain death atau mati otak. Jika seseorang mengalami mati otak, maka pada saat itu juga ia dinyatakan telah tiada. Sementara ketika kita tidur, otak tetap melakukan aktivitas yang nyaris sama banyaknya dengan ketika anda bangun.
Kualitas tidur ditentukan oleh durasi tidur
Siapa, nih, yang suka tidur dalam waktu yang lama karena mendengar mitos tentang tidur satu ini? Durasi tidur memanglah penting, namun bukan berarti menjadi satu-satunya faktor penentu kualitas tidur anda. Mitos tentang tidur ini tak sepenuhnya salah, namun anda juga perlu memperhatikan pola tidur dan seberapa sering anda terbangun ketika tidur. Anggaplah anda tidur selama 7 jam, namun selama waktu tersebut anda juga sering terbangun. Apakah anda masih menganggap tidur tersebut berkualitas?
Mendengkur itu tidak berbahaya
Mitos tentang tidur satu ini lagi-lagi tak sepenuhnya salah, namun tetap perlu waspada ketika anda mendengkur saat tidur. Dilansir dari helpguide.org, seseorang mendengkur ketika udara tak dapat keluar masuk dengan bebas melalui hidung dan tenggorokan pada saat tidur. Mendengkur juga bisa disebabkan oleh posisi lidah pada saat tidur. Hal ini perlu menjadi perhatian jika anda mendengkur secara terus menerus dengan suara keras karena menurut SleepFoundation.org, dengkuran kronis atau keras dapat disebabkan oleh gangguan pernapasan serius yang disebut Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Nah, itu tadi mitos tentang tidur yang masih dipercaya hingga saat ini. Sebenarnya masih banyak mitos-mitos tentang tidur lainnya yang juga masih dipercaya oleh beberapa orang. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mempercayai mitos tentang tidur adalah mengecek faktanya terlebih dahulu. Sebab, tidur merupakan kegiatan yang penting bagi kesehatan. Selain perlu menghindari mitos tentang tidur yang menyesatkan, anda juga perlu menggunakan peralatan tidur yang nyaman untuk memaksimalkan kualitas tidur, salah satunya adalah selimut.
ARTER menyediakan selimut berat berkualitas yang dapat membantu memaksimalkan kualitas tidur anda. Selimut berat yang diproduksi oleh ARTER memiliki berat 8-12% dari bobot tubuh anda, sehingga mampu memberikan sensasi seperti sedang dipeluk. Tekanan yang diberikan selimut dengan nama lain weighted blanket ini juga dipastikan merata ke seluruh tubuh. Hal ini dapat membantu melepaskan hormon oksitosin dan serotonin sehingga anda akan merasa senang dan rileks ketika menggunakannya sebelum tidur.
Tertarik untuk mencoba? Segera kunjungi laman ARTER untuk mendapatkan satu selimut berat khusus untuk anda!